Formulir Kontak

 

abstrak pada suatu karya ilmiah ( abstract )


DAFTAR ISI
BAB I ( PENDAHULUAN )
            I.1 Latar Belakang.............................................................................................
            I.2 Rumusan Masalah........................................................................................
            I.3 Tujuan...........................................................................................................
BAB II ( PEMBAHASAN )
            II.1 Pengertian Abstrak...................................................................................
            II.2 Jenis-jenis Abstrak....................................................................................
            II.3 Manfaat Abstrak.......................................................................................
            II.4 Contoh Abstrak Informatif......................................................................
BAB III ( PENUTUP)
            III.1 Kesimpulan...............................................................................................
            III.2 Saran.........................................................................................................

 BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Karya tulis ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, makalah seminar, atau naskah ilmiah untuk dimuat di jurnal mengharuskan penulisan abstrak. Dalam makalah atau naskah ilmiah abstrak biasanya ditempatkan sesudah judul naskah dengan maksud untuk memberikan gambaran secara ringkas tentang isi naskah. Oleh karena itu, abstrak sering juga disebut ringkasan singkat (short summary). Informasi di dalam abstrak diharapkan dapat memotivasi pembaca untuk membaca isi naskah secara utuh. Dengan perkatan lain abstrak diharapakn dapat menggoda dan meyakinkan pembaca bahwa isi naskah itu menarik dan penting dibaca. Isi abstrak memberikan informasi yang menjadi bahan pertimbanngan bagi pembaca untuk melanjutkan atau tidak membaca keseluruhan isi naskah.
Penulis naskah ilmiah, khususnya yang belum memiliki banyak pengalaman menulis, kerap kali menghadapi kesulitan menulis abstrak naskahnya. Pada hal abstrak itu merupakan persyaratan kelengkapan naskah untuk dapat dimuat dalam jurnal ilmiah. Tidak jarang abstrak ditulis tidak sebagaimana seharusnya sehingga abstrak itu tidak berfungsi sebagaimana diharapkan. Sering pula ditafsirkan abstrak adalah sama dengan ringkasan/rangkuman (summary). Pada hal terdapat perbedaan yang sangat nyata antara abstark dan ringkasan, dilihat dari tujuan, isi, dan bentuknya. Tulisan ini bermaksud memberikan penjelasan tentang tata cara penulisan abstrak dan perbedaannya dengan ringkasan.
Abstrak merupakan salah satu komponen penting yang terdapat dalam suatu karya tulis , karena dalam abstrak menerangkangkan  penyajian singkat mengenai isi tulisan.
Dalam Penulisan sebuah abstrak tentu gaya setiap orang berbeda-beda antara penulis yang satu dengan penulis yang lain , namun secara umum abstrak , menurut sifatnya , terbagi atas abstrak yag bersifat deskriptif dan bersifat informatif.Maka dari itu perlu dibahas mengenai jenis-jenis abstrak, agar penulis lebih bisa membedakan jenis-jenis abstrak agar nantinya diharapkan agar pembaca lebih dapat memahai isi abstrak yang ditulis oleh penulis. Karena pada dasarnya abstrak ini sangat mempermudah pembaca untuk memahai isi abstrak secara umum .[1]
1.2  Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan Abstrak pada suatu karya tulis ?
2.      Apa saja jenis-jenis abstrak ?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian dari Abstrak.
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis abstrak yang terdapat pada karya tulis.

BAB II PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Abstrak
1.Abstrak adalah representasi dari isi dokumen yang singkat dan tepat. Abstrak merupakan bentuk ringkas dari isi suatu dokumen yang terdiri atas bagian-bagian penting dari suatu tulisan, dan mendeskripsikan isi dan cakupan dari tulisan. Abstrak atau abstraksi pada penelitian adalah suatu gambaran atau bayangan yang menceritakan tentang alur dari suatu penelitian yang ditulis oleh peneliti agar para pembaca dapat memahami secara singkat inti dari penelitian tersebut.[2].
2.Abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan
ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian. Menurut sifatnya, abstrak dapat dibagi menjadi abstrak yang bersifat deskriptif yang dalam Bahasa Inggris disebut Abstract dan abstrak yang bersifat informatif. Abstrak informatif terbagi menjadi ringkasan (precise) dan ikhtisar (summary). Dalam tulisan ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar lewat penelitian seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis abstrak yang digunakan adalah yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku.
II.2 Jenis-Jenis Abstrak
II.2.1 Abstrak berdasarkan Sifat
1. Abstrak Deskriptif
Sebagai abstrak deskriptif, Abstrak hanya menyajikan uraian yang sangat singkat tentang isi tulisan tanpa menyatakan apa yang dibahas dalam aspek-aspek yang tercakup pada tulisan itu sendiri. Dengan kata lain, untuk menjelaskan gagasan utama yang terdapat pada tulisan, Abstrak cukup disusun dalam kalimat tunggal sehingga Abstrak tidak memerlukan perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat ilustratif.
Pandangan penulis tentang karyanya pun tidak akan tampak dalam Abstrak. Pendek kata, pada Abstrak penulis hanya menyajikan hal-hal yang bertalian dengan topik atau menyajikan semata-mata tentang problematika yang terdapat dalam tulisannya.Berikut di bawah ini merupakan satu contoh abstrak yang diambil dari artikel  3yang ditulis oleh Djoni Dwijono, “Mendayagunakan Komputer Pribadi secara Maksimal dengan Ergonomics” dalam Buletin Informatika No. 13 tahun III/1997, hlm. 74 :  Konsep Ergonomics telah melahirkan inovasi-inovasi yang baru di bidang disain mesin dan selalu berkembang dari waktu ke waktu agar mampu menghasilkan mesin yang benar-benar memaksimalkan kemampuan dan daya kerja manusia. Akan tetapi dalam perkembangannya, ergonomics tidak hanya meliputi disain mesin melainkan juga meliputi cara kerja, prosedur-prosedur maupun lingkungan yang mendukung usaha kerja manusia berkat penelitian, pengembangan, dan inovasi yang kreatif.


2. Abstrak Informatif: Ringkasan (Precise)
Ringkasan merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan dengan memperlihatkan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam tulisan. Dalam bentuknya yang singkat itu, urutan tentang isi atau bab-bab tulisan disajikan secara proporsional. Pada prinsipnya di dalam ringkasan, gagasan dan pendekatan penulis telah tampak dan problematika berikut upaya pemecahan yang ada dalam tulisan disajikan berurutan sesuai bab-bab yang ada. Adakalanya ilustrasi juga disertakan dalam ringkasan. Adapun ringkasan dapat dicontohkan dari karya terjemahan yang berjudul Komputer: Tantangan Baru di Bidang Hukum yang diterbitkan oleh Airlangga Universiti Press pada tahun 1991 : Pembaca tidak harus memiliki pengetahuan yang mendalam baik dalam bidang Ilmu Hukum maupun Ilmu Informatika karena buku ini hanya menyajikan suatu sudut pandang sederhana tentang perubahan yang terjadi dalam ketentuan-ketentuan di bidang hukum dengan meluasnya penggunaan komputer. Bab pertama berisi uraian singkat mengenai cara kerja komputer dan empat bab berikutnya menguraikan akibat-akibat yuridis dari pengunaan komputer ditinjau dari Hukum Perdata, Hukum Pidana, dan Hukum Tata Negara. Dari bab lima hingga bab delapan berisi uraian yang meliputi cara kerja komputer, bank data, otomatisasi oleh penguasa hingga peran komputer di bidang pendidikan yang kesemuanya dapat menjadi titik perhatian para ahli hukum maupun perancang undang-undang. Akhirnya buku ini lebih merupakan sumbang pemikiran agar ilmu hukum dan praktek hukum mampu menjawab tantangan jaman karena masyarakat yang senantiasa berubah.
3.      Abstrak Informatif: Ikhtisar (Summary)
Abstrak yang berbentuk ikhtisar sebenarnya sering digunakan para penulis dalam membuat kutipan secara tidak langsung ataupun di dalam menyimpulkan suatu uraian. Sebagai salah satu bentuk abstrak, ikhtisar juga merupakan penyajian singkat tentang isi  4tulisan namun tidak mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti halnya pada ringkasan. Dengan demikian, problematika dan upaya pemecahan yang tersaji dalam tulisan dijelaskan secara ringkas dan bebas tanpa memberikan penjelasan mengenai isi dari seluruh tulisan secara proporsional. Ilustrasi pun kadang juga diperlukan dalam sebuah ikhtisar.
Ciri-cirinya : menyajikan hasil isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja (tujuan,metode), kesimpulan dari artikel asli secara jelas, untuk orientasi pembaca yang tidak dapat mengakses dokumen aslinya. Abstrak informative dibuat sesempurna mungkin namun tidak mengubah makna/isi dari dokumen/artikel aslinya. Sehingga abstrak ini lebih panjang daripada jenis abstrak lainnya. Biasanyamakalah/artikel majalah menghasilkan 100 hingga 250 kata,sedangkan laporan dan tesis sekitar 500 kata.
Dari uraian mengenai Abstrak, Ringkasan, dan Ikhtisar, maka dapat diketahui bahwa uraian yang disajikan baik dalam bentuk ringkasan maupun ikhtisar sifatnya tidak sesingkat abstrak. Selain gagasan utama yang dikandung dalam tulisan, pada ringkasan maupun ikhtisar disertakan ilustrasi untuk menjelaskan aspek-aspek yang dibahas dalam tulisan. Pada ringkasan sekalipun penyajiannya menurut bab-bab yang ada, namun adakalanya mengabaikan bab yang kurang penting seperti halnya pada penyusunan ikhtisar.
II.2.2 Abstrak berdasarkan penyusunnya
            1. Author Prepared Abstrak
Abstrak yang disusun dan disiapkan oleh penulis abstrak itu sendiri.
2.Subject Expert abstrak
Abstrak yang disusun oleh abstraktor atau seseorang yang bekerja atau memiliki keahlian profesi menyusun abstrak [4]
II.3 Manfaat Abstrak
  1. Menghemat waktu membaca
  1. Mengatasi kendala bahasa
  1. Membantu proses penelusuran bahan pustaka
  1. Meningkatkan efisiensi pembuatan indeks
  1. Membantu membuat tinjauan/review
  1. Mempromosikan jasa kegiatan informasi[5]



II.4 Contoh Abstrak Informatif
Abstrak : Harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, yang ditandai dengan hilangnya rasa percaya diri,merasa tidak memiliki kemampuan dan merasa gagal dalam mencapai suatu keinginan. Jika masalah ini dibiarkan berkelanjutan maka akan menimbulkan masalah-masalah kejiwaan yang serius. Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan permasalahan yang muncul pada klien selama memberikan asuhan keperawatan pada Sdr. I  dengan gangguan konsep diri harga diri rendah di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.
Analisa data konsep diri harga diri rendah di uraikan secara deskriptif yaitu cara pengumpulan data yang di peroleh saat pengkajian yang meliputi: identitas klien, alasan klien di rawat, penyebab terjadinya klien di rawat di rumah sakit jiwa, pemeriksaan fisik klien,konsep diri klien, hubungan sosial klien, keyakinan atau spiritual klien, status mental klien, kebutuhan persiapan pulang pada klien,mekanisme kopping, data fokus, pengetahuan kurang tentang penyakit yang dialami klien,masalah psikososial klien dan aspek medik yang akan di lakukan pada klien.
Hasil penelitian menunjukan bahwa klien mampu mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki, mampu menilai hal positif yang masih bisa dilakukan di rumah sakit dan klien mampu memprktikan Strategi Pelaksana (SP) yang telah diajarkan penulis dengan baik serta klien telah melaksanakan sesuai jadwal harian klien. Dan dapat disimpulkan dengan adanya analisa deskriptif yang dilakukan maka gangguan konsep diri harga diri rendah pada Sdr. I dapat dikurangi dan dapat di atasi sehingga klien dapat sembuh dan hidup normal kembali.[6]


BAB III PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Abstrak yang diperlukan melengkapi naskah untuk dimuat dalam jurnal ilmiah, mempunyai persyaratan seperti panjang (jumlah kata), isi, dan susunannya. Panjang abstrak berkisar 200 kata yang disusun dalam satu paragraf yang terintegrasi. Berbeda dengan ringkasan, abstrak memuat secara singkat tentang latar belakang, metode, hasil, dan kesimpulan kajian yang disusun secara padat dan koheren.Oleh karena panjang abstrak terbatas maka hasil dan kesimpulan kajian ditulis secara padat dan singkat tetapi menarik untuk diketahui.
Di samping itu uraian abstrak memuat kata-kata kunci isi yang menjadi bahsan dan naskah. Walaupun telah tersebut dalam uraian abstrak, untuk mempertegas dan menarik perhatian pembaca, kata-kata kuci itu disusun secara terpisah pada akhir abtrak. Abstrak berfungsi untuk memberikan gambaran ringkas tentang isi naskah dan disusun sedemikian rupa untuk menggugah pembaca untuk membaca isi naskah secara keseluruhan. Agar abstrak dapat memenuhi fungsinya, penulis hendaknya meperhatikan ketentuan-ketentuan menyusun dan menulis abstrak termasuk dalam pemilihan kata yang efisien dan tepat, penyusunan kalimat yang syarat makna, penataan kalima-kalimat menjadi sebuah paragraf yang koheren. Yang juga sangat pentng ialah penggunaan bahasa yang baku serta komunikatif.
Abstrak ditulis sesudah naskah selesai ditulis secara lengkap dan perlu diperiksa kembali untuk melihat apakah abstrak itu telah dapat menggambarkan isi pokok naskah secara singkat tetapi lengkap.
 III.2 Saran
Sebaiknya penulisan abstrak lebih diperhatikan oleh penulis, karena abstrak merupakan salah satu komponen terpenting dalam suatu karya tulis.



[1] http://bintangsitepu.wordpress.com/2010/09/30/teknik-membuat-abstrak/
[2] [2] http://www.rikanita.net/contoh-abstrak-makalah-skripsi-tugas-akhir-karya-tulis-ilmiah.html

[3] http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/Abstrak-kesimp-saran.pdf
[4] http://wonderachiid.blogspot.com/2011/03/abstrak-dalam-penulisan-ilmiah.html
[5] http://suryadiachmad.wordpress.com/2012/04/18/bagaimana-membuat-abstrak-tulisan-ilmiah/
[6] http://anariyana00.blogspot.com/2013/06/contoh-abstrak-informatif.html

Total comment

Author

My Study

0   komentar

Posting Komentar

Cancel Reply